Kecemasan, kekhawatiran, kepanikan, ketakutan, kegelisahan merupakan gejala psikologis yang umum dan dapat dirasakan oleh setiap individu. Reaksi kecemasan biasanya sering terjadi pada orang dewasa, namun anak-anak juga dapat menghadapi rasa cemas, seperti ditinggalkan sementara oleh orang tua, hari pertama masuk sekolah atau pada saat ingin menghadapi ujian. Pada kasus orang tua, reaksi kecemasan sering terjadi ketika mereka menghadapi tekanan (stres) dengan adanya kesulitan yang dapat dihadapi maupun kesulitan yang tidak dapat dihadapinya, seperti tekanan pekerjaan, tekanan pada saat sekolah/kuliah, tekanan pada masalah percintaan maupun tekanan pada masalah kesehatan.
Reaksi kecemasan yang terlalu berlebihan dan menetap terus menerus dalam jangka waktu yang cukup lama dapat berubah menjadi sebuah gangguan, yaitu ganguan kecemasan (anxiety disorder). Sifat gangguan kecemasan dapat menghasilkan respon terhadap fisik maupun psikologis.
Gangguan kecemasan adalah sebuah penyakit mental yang serius yang ditandai dengan perasaan cemas yang besar dan berlebihan, seperti perasaan ketakutan berlebihan, jantung berdebar lebih keras, nafas tersengal, berkeringat, tarikan nafas pendek, mudah merasa pusing dan perasaan tidak tenang.
Orang yang mengalami gangguan kecemasan mengalami reaksi ini sering sekali dan lebih berat, menyebabkan mereka tertekan dan menyebabkan mereka tidak dapat melakukan pekerjaan mereka sehari-hari. Mereka menjadi sangat waspada, karena sangat takut terhadap bahaya, akibatnya mereka sulit untuk rileks dan juga sulit merasa tenang dalam banyak situasi.
Beberapa jenis gangguan kecemasan adalah :
1. Fobia
Kriterianya seperti penolakan berdasarkan ketakutan terhadap benda-benda atau situasi yang dihadapi yang sebetulnya tidak berbahaya dan penderita mengakui bahwa ketakutan itu tidak ada dasarnya, seperti sumber binatang, ketinggian, tempat tertutup, darah.
2. Agrofobia
Sekelompok ketakutan yang berpusat pada tempat-tempat publik, takut berbelanja, takut kerumunan, takut berpergiaan dan banyak yang minta pertolongan.
3. Fobia Sosial
Kecemasan sosial tidak rasional karena adanya orang lain. contoh : takut bicara di hadapan publik, takut makan di tempat umum, takut menggunakan wc umum, jarang minta bantuan, terjadi pada masa remaja, karena masa itu kesadaran dan interaksi sosial dengan orang lain menjadi penting dalam kehidupannya.
4. Gangguan Panik
Tanda-tanda sekonyong-konyong sesak nafas, detak jantung keras, sakit di dada, merasa tercekik, pusing, berpeluh, bergetar, ketakutan yang sangat akan teror, ketakutan akan ada hukuman, perasaan ada di luar badan, merasa dunia tidak nyata, ketakutan kehilangan kontrol , ketakutan menjadi gila dan takut akan mati.
5. Gangguan Kecemasan Menyelur (GAD)
Gangguan ini melibatkan rasa khawatir yang berlebihan, sering kali tidak realistis, meski tidak ada hal-hal yang memprovokasi ketakutan tersebut. Tanda-tandanya adalah kecemasan kronis terus menerus mencakup situasi hidup, adanya keluhan somatis, seperti berpeluh, jantung berdetak keras, mulut kering, tangan dan kaki dingin, ketegangan otot dan sulit untuk berkonsentrasi.
6. Gangguan Obsesif kompulsif (OCD)
Orang-orang yang mengalami OCD ini biasanya memiliki gangguan pikiran yang konstan dan ketakutan-ketakutan tertentu akan sesuatu secara berlebihan sehingga mendorongnya untuk melakukan ritual atau rutinitas tertentu. Misalnya, orang yang takut pada kuman secara berlebihan sering kali berpikiran bahwa ada banyak kuman di sekelilingnya, sehingga setiap kali ia menyentuh sesuatu, ia harus segera mencuci tangan atau menggunakan pembersih tangan.
7. Gangguan Kecemasan Pasca Trauma (PTSD)
Orang dengan gangguan PTSD ini biasanya pernah mengalami trauma atau peristiwa yang sangat mengerikan seperti pelecehan seksual atau fisik, kematian tak terduga orang yang dicintai, atau bencana alam. Orang dengan PTSD sering memiliki pikiran dan kenangan yang abadi dan cenderung menakutkan terhadap kejadian tersebut. Biasanya, mereka cenderung mati rasa secara emosional.
Beberapa penyebab dari gangguan kecemasan adalah :
1. Traumalitas
2. Stres yang berkepanjangan/depresi
3. Konflik-konflik
4. Ketidakseimbangan kimia dalam tubuh
5. Perubahan struktur otak
6. Stres/trauma/phobia lingkungan.
7. Dsb.
Cara penyembuhannya adalah cukup beragam. Gangguan kecemasan ini dapat diatasi dengan penggunaan psikoterapi, terapi perilaku, terapi relaksasi, hipnoterapi, dsb. Biasanya para ahli membantu pasiennya untuk berbicara dan menemukan cara-cara untuk menangani gangguan kecemasan ini.
Accurate Health Center merupakan pusat pengobatan dan konsultasi psikologi akan mengadakan terapi psikologi yang berupa psikoterapi untuk menangani gangguan kecemasan ini. Terapi perilaku dan pikiran (Cognitif Behavior Therapy) juga merupakan sasaran terapi untuk proses penyembuhan gangguan kecemasan. Ahli psikologi dari "Accurate" Health Center akan menyusun terapi mengenai kognitif dan perilaku sesuai dengan kebutuhan pasien.
Di samping itu, terapi relaksasi juga dibutuhkan oleh pasien untuk menangkan kondisi jiwa, pikiran dan ketengangan otot agar pikiran lebih berkonsentrasi dan kecemasan dapat berkurang. Accurate Health Center juga akan memberikan terapi relaksasi, bahkan hipnoterapi jika dibutuhkan.
Pengobatan alternatif yang sangat berguna untuk pengobatan gangguan kecemasan adalah dengan menggunakan terapi akupunktur dan pijat pengobatan yang berfokus kepada daerah kepala dan dada. Tujuannya adalah untuk membuang adanya angin/darah yang kurang lancar di bagian kepala yang dapat mempengaruhi pikiran pada penderita gangguan kecemasan dan daerah dada untuk menenangkan dada yang sesak dan jantung yang berdebar. "Accurate" Health Center akan menggunakan seluruh terapi tersebut untuk mengobati pasien gangguan kecemasan dengan seminggu dua kali rutin berobat dan gangguan kecemasan dari pasien tersebut akan berangsur-angsur membaik dan hilang.
Hubungi "Accurate" Health Center untuk mendapatkan terapi gangguan kecemasan.
"Accurate" Health Center Medan
Jl. Tilak No. 76 (Simpang Demak)
Telp. (061) 7322480
Medan
Website : http://www.accuratehealth.blogspot.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar